Tingginya angka kecelakaan di wilayah kerja
Polres Lombok Timur cukup memprihatinkan.
Berdasarkan data Polres Lombok Timur, angka kecelakaan lalu lintas tahun
2017 mencapai 457 dengan korban meninggal dunia 153 orang. Sedangkan untuk tahun 2018 tercatat 388 angka
kecelakaan dengan korban meninggal dunia 177 orang. Tingginya angka ini membuat
Kabupaten Lombok Timur menduduki peringkat pertama baik secara kualitas maupun
kuantitas dalam angka kecelakaan lalu lintas di Nusa Tenggara Barat.
Berangkat dari keprihatinan itu, Polres
Lombok Timur menggagas Kampung Tertib Lalu Lintas yang pencanangan awalnya
dilakukan bersama warga RT 01 Lingkungan Seruni, Kelurahan Selong, Kecamatan
Selong. Peresmian yang dilaksanakan
hari ini, Jum'at (18/1) dihadiri oleh Kapolres Lombok Timur, Dinas Perhubungan,
Camat Selong, Lurah Selong, PDAM, Tokoh Masyarakat Lingkungan Seruni, Pelajar dan
beberapa Klub Motor Lombok Timur.
Dalam sambutannya, Camat Selong M. Zaidar Rohman, S.STP., MM mengatakan
kampung tertib lalu lintas ini sebagai wadah edukasi bagi masyarakat dalam
berlalu lintas dan diharapkan menjadi pelopor
keselamatan dan tertib berlalu lintas di wilayah Lombok Timur lainnya. Sementara
itu dalam kesempatan yang sama Kapolres Lombok Timur AKBP Ida Bagus Made
Winarta, SIK, dalam sambutannya mengatakan tingginya pelanggaran dan kemacetan
lalu lintas diakibatkan kurangnya kesadaran tertib berkendara. Sehingga dengan
meningkatnya kesadaran masyarakat nantinya juga dapat menekan angka kecelakaan
yang sangat tinggi.
Peresmian kampung tertib lalu lintas yang ditandai
dengan pengguntingan pita oleh Camat Selong bersama Kapolres Lombok Timur itu
dilanjutkan dengan deklarasi Gerakan Millenial cinta Lalu Lintas sebagai
rangkaian kegiatan Road Safety Festival atau festival kaum milenial untuk
selalu tertib dalam berkendaraan di jalan raya. Mulai dari penggunaan helm
standar hingga kelengkapan berkendara seperti SIM dan surat-surat kendaraan.
(**)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar